Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono mengajak Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) berkolaborasi bersama pemerintah untuk turut menyukseskan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, khususnya dalam hal digitalisasi.
"Koperasi desa ini, kita dorong didampingi oleh teman-teman ini (Hipmi) yang lebih punya pengalaman bisnis menjadi pengelola pengurus Koperasi Desa," ujar Ferry dalam acara Indonesia Digital Economy Forum 2025 di Jakarta, Senin.
Ferry menyebut Koperasi Desa memiliki potensi perputaran uang yang begitu besar. Dengan plafon pinjaman Rp3 triliun hingga Rp5 triliun pada masing-masing koperasi, maka pengelolaannya juga harus didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni.
Lebih lanjut, kata Ferry, aktivitas bisnis pada Koperasi Desa harus berjalan. Setelah usaha tersebut berkembang, koperasi akan didorong untuk memanfaatkan ekonomi digital.
"Setelah ada aktivitasnya, digitalisasi. Jangan digitalisasinya duluan, tapi aktivitas ekonomi bisnisnya nggak ada, makanya banyak platform-platform yang gagal dan nggak bisa bertahan. Karena salah satunya, kita memang nggak ada kegiatan sektor riil-nya," jelas Ferry.
Selain itu, Ferry juga berharap Koperasi Desa bisa didukung dengan data desa yang presisi. Menurutnya, untuk membuat koperasi maju seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun badan usaha swasta, maka Indonesia harus memiliki sistem data desa secara presisi.
Oleh karena itu, Ferry mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama mendukung dan memajukan koperasi desa.
"Kalau bisa teman-teman Hipmi mau terjun ke desa. Jangan lihat desanya, tapi potensi desa ini yang tadi saya gambarkan besar sekali. Kita terbuka," imbuhnya. (
sumber)